Sebagian dari Anda mungkin selalu mengenakan jins sehari-hari,
bahkan ke kantor pun kini banyak jins yang dirancang agar garis
desainnya bisa memberi kesan professional saat dipadukan dengan kemeja
atau blazer. Mungkin dua atau tiga saja tak cukup, beberapa orang
mengoleksi jins hingga belasan bahkan puluhan. Namun, akuilah yang
menjadi favorit hanya beberapa saja, dan yang sering dipakai adalah
model itu-itu lagi. Nah, agar masa pakainya lebih awet, jins perlu
perawatan khusus agar bahannya bisa bertahan lama, kualitas jahitannya
pun terjaga.
Berikut adalah 6 kesalahan yang sering dilakukan dan
membuat jins favorit lekas usang:
1. Dicuci dengan air panas
Pemahaman
bahwa air panas bisa merawat kain jins Anda adalah mitos. Sesungguhnya,
air panas bisa menyebabkan serat kain jins rapuh, dan membuat
jahitannya melunak dan mudah terlepas. Selain itu air yang sangat panas
bisa menyebabkan kain jins Anda menyusut dan sedikit keriput. Akibat
fatalnya adalah panjang pipa celana kanan dan kiri tidak sama, sehingga
tidak nyaman lagi dipakai.
2. Digantung jangan dilipat
Untuk
jins yang jarang dipakai, hindari menyimpannya dengan cara dilipat.
Sebaiknya digantung saja, karena bekas lipatan pada jins akan
menimbulkan garis kuning bila telalu lama disimpan di lemari. Digantung
pun jangan menggunakan gantungan yang berjepit karena akan merusak
benang. Cukup disampirkan ke gantungan baju.
3. Mesin cuci yang berlebihan
Mencuci
dengan mesin cuci memang sudah menjadi pemahaman umum dapat merusak
kain. Namun, karena kain jins lagi-lagi berjenis tebal, membuat banyak
orang cuek mencucinya di mesin. Padahal, mesin cuci adalah musuh bagi
jins, terutama jenis kain yang lembut, jins yang stretch, dan jins yang
dicelup (dip dye). Selain kain menjadi rapuh, benang akan berubah
menjadi longgar dan lama-lama terburai.
4. Menambah dosis deterjen untuk menghilangkan noda
Mungkin
karena kain jins yang keras, ada asumsi bahwa kain ini kuat dengan
aneka deterjen apapun. Anggapan ini salah. Apalagi bila jins karya
desainer, kainnya justru membutuhkan deterjen yang lembut. Banyak sekali
sabun cuci pakaian yang mengandung pemutih. Jenis ini biasanya justru
dapat membaut warna kain jins cepat memudar, dan jahitan di pinggirnya
terburai karena deterjen jenis ini bersifat mengikis serat benang.
Banyak
orang mengira untuk menghilangkan noda seperti kuah makanan, tanah, dan
minyak, merendam jins dengan deterjen yang didobel dosisnya adalah
salah satu trik mencuci yang tepat. Anggapan ini sama sekali tidak
benar. Selalu gunakan deterjen cair untuk menghilangkan noda, atau sabun
cuci yang lembut. Bila terdapat noda, di pipa celana, jangan disikat
dengan sikat cuci. Gunakan spons pencuci piring untuk membersihkan
nodanya.
Bila aktivitas Anda sehari-hari akan membuat jins favorit lekas
kotor lakukan saja trik ini: Usai dicuci dan dibilas, masukkan celana
jins ke dalam seember air yang sudah ditetesi 4-6 sendok cuka. Diamkan
5-10 menit agar meresap. Cara ini bisa membuat kotoran lebih susah
menempel di serat kain jins. Menambahkah pelembut saat membilas jins
juga bisa dilakukan, selain wangi serat kainnya menjadi lebih empuk saat
dipakai.
6. Aturan mesin pengering, setrika dan “dry clean”
Mesin pengering memang memudahkan pekerjaan mencuci kita. Tapi
usahakan untuk tidak selalu menggunakannya tiap kali mencuci karena ini
bisa merusak serat kain. Keringkan saja secara alami tapi hindari
menjemurnya di bawah sinar matahari langsung, agar warna kainnya tidak
pudar.
Bila kusut, setrika di bagian yang penting saja jangan
seluruhnya. Panas setrika bisa membuat kain rapuh. Satu lagi, jangan
pernah men-dry clean jins Anda.
Sumber :http://id.omg.yahoo.com/blogs/stylefactor/enam-kesalahan-jins-favorit-lekas-usang-093838766.html
0 komentar:
Posting Komentar