09.42
0


One Ok RockDi tengah gempuran konser dari kubu K-pop dan Barat, melalui Facebook, manajemen artis Amuse mengumumkan rangkaian tur keliling Eropa dan Asia buat salah satu artis asuhannya, One Ok Rock.

Bagi penggemar J-rock, grup yang terdiri dari Taka, Toru, Ryota, dan Tomoya ini bukanlah nama asing lagi. Lewat anime dan film, lagu-lagu grup yang berdiri tahun 2005 ini sering sekali digunakan sebagai lagu tema.

Dan, penggemar One Ok Rock di Indonesia boleh gembira karena Jakarta termasuk dalam rangkaian tur kali ini. Jika lancar, konser akan diadakan tanggal 24 November di Skenoo Hall, Gandaria City, Jakarta.


Antusiasme yang tinggi terhadap grup ini tak kalah tinggi dibanding dengan grup rock jepang lainnya, seperti misalnya L’Arc-en-Ciel.

Ada beberapa faktor yang membuat mengapa One Ok Rock ini bisa melejit dan dianggap salah satu pelopor J-rock modern terdepan:

Sentuhan internasional
Walau masuk dalam kategori J-rock, musik One Ok Rock terbilang berbeda dengan yang lain. Aransemen dan melodi musik mereka bisa dibilang kental sentuhan internasional.

Dengan kemampuan pengucapan lafal bahasa Inggris yang sangat baik dari vokalis Taka dibanding kebanyakan penyanyi Jepang, pendengar pun tidak merasa “polusi/jengah” saat menikmati musik One Ok Rock. Musik mereka dibalut dengan unsur emo dalam corak musiknya yang menggabungkan rock, alternatif, punk dan hardcore.

Kolaborasi Taka dan band dengan grup rock bule seperti Simple Plan dan Fall Out Boy semakin melupakan kalau One Ok Rock adalah grup rock dari Jepang.

Beruntung setelah berempat
Saat grup mengeluarkan album pertama pada tahun 2007, One Ok Rock merupakan band rock beranggotakan lima orang. Anggota kelimanya adalah gitaris Alex Onizawa. Dengan format berlima ini, band sempat mengeluarkan tiga album: “Zeitakubyō”, “Beam of Light”dan “Kanjō Effect”. Namun, sambutan ketiga album ini kurang greget di Oricon, daftar lagu-lagu terlaris di Jepang.

Saat berencana meluncurkan album keempat, Alex bermasalah dengan polisi. Dia dituntut melakukan perbuatan tidak senonoh pada anak di bawah umur di tempat publik (di kereta api) dalam keadaan mabuk. Walau akhirnya, kasus ini berakhir dengan damai, setahun kemudian, saat grup mengeluarkan album terbaru mereka, “Niche Syndrome,” formasi band berubah menjadi empat orang tanpa Alex. Album ini melejit ke posisi keempat Oricon. Setahun kemudian, keberuntungan grup pun semakin besar. Dua album selanjutnya bahkan mampu hingga posisi dua.

Lagu tema film jaminan laris
Hal lain yang membantu melejitkan grup adalah lagu andalan mereka yang dijadikan lagu tema film-film layar lebar yang ditunggu-tunggu. “The Beginning”, contohnya, merupakan lagu tema salah satu film box office Jepang, “Rurouni Kenshin”.

Film yang dibintangi oleh Satoh Takeru ini diangkat dari manga populer Samurai-X. Dengan hampir sembilan puluh persen dari lirik lagu ini menggunakan bahasa Inggris, tidak hanya publik Jepang, yang di luar pun bisa dengan cepat berhubungan dengan lagu tersebut. Trik seperti ini tampaknya akan digunakan sekali lagi.

“Be The Light”, lagu andalan album “Jinsei x Boku =”, akan menjadi lagu tema film layar lebar “Space Pirate Captain Harlock.” Film anime ini sudah lama ditunggu karena sejak diumumkan, anime ini telah memakan waktu tiga tahun penggarapan.

Rencananya, film ini akan beredar September. Namun, keriuhan film garapan sutradara Shinji Aramaki ini sudah sejak awal tahun ini dengan berbagai versi cuplikan yang dikeluarkan. Ini artinya sangat membantu memperpanjang “umur” “Be The Light.” Setidaknya sejak album keluar Maret hingga nanti filmnya edar September mendatang.

Source : http://id.omg.yahoo.com/blogs/syanne-susita/tiga-hal-yang-melejitkan-one-ok-rock-050236970.html

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.