Penetrasi smartphone di Asia Fasifik terus memperlihatkan pertumbuhan tajam selama beberapa tahun terakhir. Laporan yang dilakukan Nielsen mengungkapkan, penetrasi itu membuat adanya tren terbaru dalam kepemilikan, perilaku, dan sikap konsumen dalam membeli smartphone di sembilan negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Merek smartphone umumnya masih menjadi faktor umum dalam mempengaruhi konsumen saat memilih smartphone yang dibelinya. Namun posisi pertama bagi konsumen Indonesia menurut temuan Nielsen ialah faktor sistem operasi mobile. Faktor merek sendiri berada di posisi ketiga.
“Fitur sistem operasi juga merupakan kriteria seleksi yang penting. Keyboard QWERTY mempertahankan relevansinya di Indonesia, India dan Filipina, namun demikian, ukuran layar dan fungsi layar sentuh menjadi semakin penting bagi konsumen.” tulis Neilsen dalam sebuah siaran pers yang diterima JagatReview.com.
Nielsen juga mengungkapkan, rekomendasi dari mulut ke mulut dan media sosial turut memainkan peranan dalam mempengaruhi pilihan konsumen Indonesia membeli smartphone. “Di Asia Pasifik, sebagian besar konsumen memasukkan ulasan dari internet dan blog serta rujukan dari teman, rekan, dan keluarga sebagai faktor yang paling umum dalam mempengaruhi keputusan mereka dalam membeli,” kata Nielsen.
Uniknya lagi, faktor harga smartphone yang selalu menjadi pilihan sulit konsumen Indonesia malah tidak menempati tiga teratas. Padahal, negara seperti Australia, Malaysia, dan Thailand menjadikan faktor harga berada di posisi tiga taratas.
“Menjadi sangat penting bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan strategi-strategi mobile yang canggih yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku terhadap perangkat koneksi dan mengembangkan keterlibatan konsumen yang terus menerus.” ujar Sagar Phadke, Direktur Nielsen Telecom dan Technology Practice untuk kawasan Asia Fasifik.
Sementara itu, penetrasi smartphone di Asia Pasifik tertinggi ada di Hong Kong dan Singapura sebesar 87 persen, lalu diikuti oleh Malaysia 80 persen, Australia 75 persen, dan Cina 71 persen. Nelsen juga menemukan, penetrasi di negara-negara berkembang di Asia Pasifik juga semakin menguat, seperti di Thailand mencapai 49 persen, diikuti Indonesia 23persen, India 18 persen, dan Filipina 15 persen.
0 komentar:
Posting Komentar