12.12
0



source: http://kazyyyaka.deviantart.com
GYARU adalah kata serapan dalam bahasa Jepang untuk gal, slang untuk girl (=gadis, anak perempuan) dalam bahasa Inggris. Istilah gyaru dipakai untuk gadis-gadis muda berusia 10 hingga 20 tahun yang fashionable, mengenakan busana model mutakhir, rambut dicat warna coklat keemasan, tata rias wajah di luar kebiasaan, dan pemilihan busana mix and match yang kontroversial. Busana yang dikenakan gyaru dipengaruhi majalah mode yang dibaca mereka.

Gyaru pertama kali dikenal pada tahun 1980-an. Gadis di kota-kota pada masa itu dipengaruhi oleh paham materialisme pada puncak pertumbuhan ekonomi Jepang. Mereka menyadari bahwa penampilan dapat dipakai untuk memperoleh materi yang mereka ingini. Sebagian di antara mereka tampil sebagai gadis kekanak-kanakan dan kurang dapat bergaul dengan teman-teman perempuan sebaya, tapi laki-laki ternyata tetap menyukai mereka.

Gyaru tahun 1980-an dapat dikenali dari kulit mereka yang berwarna coklat gelap hasil tanning salon. Tren kulit berwarna gelap awalnya berasal dari Los Angeles yang identik dengan budaya pantai dan berselancar. Model busana gadis peselancar Los Angeles banyak memperlihatkan bagian tubuh yang terbuka.

Secara garis besar, gyaru dibagi dua, gyaru putih (shiro gyaru) dan gyaru hitam (kuro gyaru). Shiro gyaru menghargai dirinya sebagai gadis biasa. Mereka masih memikirkan masa depan, dan terpengaruh ‘demam kulit putih indah’ yang dipopulerkan perusahaan kosmetika Sonoko. Shiro gyaru membiarkan kulit mereka berwarna putih alami.

Gyaru hitam adalah keturunan dari kogyaru (anak sekolah menengah atas). Ciri khas busana kogyaru adalah rok mini, kaus kaki panjang dan longgar loose socks, dan rias wajah ganguro (gan gan kuroi=wajah hitam; sangat hitam). Rias wajah ganguro didapat dari alas bedak berwarna gelap atau kulit wajah yang sudah gelap setelah pergi ke tanning salon.

Busana gyaru putih mengikuti pakaian yang dikenakan artis-artis Los Angeles. Setelah usia mereka makin meningkat, mereka berubah secara alami menjadi tipe gadis dewasa onee-kei. Majalah yang dibaca gadis muda juga berubah sejalan dengan bertambahnya usia. Pembaca Popteen, misalnya, merupakan gyaru berusia belasan tahun. Setelah menjadi onee-kei, maka majalah yang dibaca adalah CanCam.

Di antara onee-kei atau shiro gyaru yang beranjak dewasa, sebagian mengikuti majalah mode pakaian selebriti dari Los Angeles, sementara sebagian lagi mengikuti mode majalah busana tren hime-kei, yang dipopulerkan oleh model yang bekerja sebagai kyabakura-jou (=gadis kyabakura). Dari pembaca majalah busana hime-kei bermunculan gadis koakuma-ageha (disingkat age-jou).

Gadis onee-kei adalah gadis yang beranjak dari tipe gyaru menjadi dewasa, dan busana yang dikenakan mereka mulai terlihat seperti busana gadis dewasa. Gadis tipe onee-kei memakai merek-merek busana produk Shibuya 109. Di antara gadis onee-kei, masih ada onee-kei dengan model busana gadis kaya yang kawaii.

Sementara itu, populasi gyaru hitam (kurogyaru) dari tahun ke tahun semakin berkurang. Sebagian dari mereka berubah menciptakan mode gyaru hitam baru yang disebut yamamba. Kata yamamba berasal dari kata yamauba (=nenek gunung). Gadis yamamba berambut putih dan berkulit gelap, dinamakan yamamba karena penampilan mereka mirip nenek yang dibuang ke gunung. Dari gadis-gadis yamamba muncul tren baru gyaru hitam yang disebut afurikanba, marimba, serenba (=selebriti hitam), dan karamba (=hitam seperti gagak). ***

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.