Atas keberhasilannya itu, Deddy tak mau menyimpan ilmunya. Ia lalu membuat e-book yang bisa diunduh secara gratis. Dalam waktu singkat, tercatat lebih dari delapan juta orang membacanya. Di dalamnya juga bertebaran testimoni dari para pengikut yang menyatakan keberhasilan menjajal diet yang mengedepankan "jendela makan" tanpa harus mengkalkulasi kalori yang masuk dalam tubuh.
Namun tak semua pihak, terutama medis setuju akan diet ini. Salah satunya pakar nutrisi dan pemerhati diet, yang juga ahli strength and conditioning untuk atlet, dr. Phaidon Toruan. Sejak awal Deddy Corbuzier memperkenalkan diet itu ia menolak. Menurutnya, diet Deddy ini tidak tidak berorientasi pada kesehatan.
Ia menuturkan bahwa Deddy hanya memperkenalkan cara untuk membuat tubuh menjadi kurus, bukan untuk tubuh sehat.
"Sayangnya dia nggak tahu kalau mau kurus itu harus dilihat dulu penyebab kegemukannya. Jadi bukan sekedar diet," ujarnya saat dihubungi VIVAlife.
Phaidon mencontohkan dengan wanita yang mengalami kegemukan karena mengonsumsi pil KB. Saat ia ingin kurus dengan menerapkan diet OCD tapi tetap mengonsumsi pil tersebut, ia tidak akan menjadi kurus. Karena penyebab kegemukan ada pada pil KB yang memancing hormon gemuk dalam tubuh.
Yang juga disayangkan oleh Phaidon adalah: diet yang diterapkan Deddy sama sekali tidak mempedulikan konsumsi kalori yang masuk ke dalam tubuh. Menurut Phaidon dengan menyebutkan boleh makan apapun, artinya dalam diet OCD ini karbohidrat bisa didapat dari mana saja, termasuk dari lemak trans yang sudah jelas terbukti tidak sehat.
Sehingga jika metode diet ini diterapkan dan lalu berhenti, kemungkinan besar berat badan akan kembali naik.
Bukan hanya soal kebebasan kalori, diet yang melarang pelakunya untuk sarapan ini juga berimbas buruk pada tubuh. Efek yang paling jelas: kerja otak melemah.
Meskipun begitu Phaidon mengakui bahwa beberapa menu sarapan memang dapat memperlambat metabolisme, seperti yang pernah diungkapkan oleh Deddy Corbuzier.
"Kalau sarapannya dengan menu yang tidak sehat seperti nasi goreng. Memang benar. Tapi kalau sarapannya dengan menu yang sehat, seperti roti gandum atau buah itu efeknya bagus sekali untuk kerja otak jadi maksimal," ujarnya.
Dokter yang juga dikenal sebagai pakar gaya hidup sehat ini menyatakan bahwa diet yang diterapkan Deddy belum tentu bisa diterapkan juga pada orang lain. Sebelum melakukannya, harus dilihat dulu seperti apa gaya hidup Deddy sebelum menjalani diet tersebut.
Dalam konteks Deddy yang sebelumnya sudah terbiasa menjalani olahraga berat dan sering menjalani fitnes, tidak sulit baginya untuk berolahraga ketika puasa. Begitupun dengan pola makan, Deddy yang terkenal sebagai perokok berat ini, jelas lebih mudah menahan lapar dalam waktu yang lama.
Phaidon menegaskan, diet sehat adalah diet yang mengatur menu makan sehat. Seperti dengan karbohidrat kompleks dan makanan yang tidak digoreng. Seperti nasi merah, gandum, dan mengganti gula pasir dengan gula aren atau madu.
"Gula pasir itu bahayanya banyak sekali. Dia itu bisa menyebabkan gangguan usus, kanker usus besar, gangguan pembuluh balik tungkai, wasir dan banyak lagi," ujarnya.
Diet dengan pola makanan sehat memang membutuhkan waktu lama. Karena menurutnya bukan berat badan yang harus diperhatikan, tetapi lebih kepada perubahan komposisi tubuh.
Diet yang baik adalah dengan mengurangi lemak dan menambah masa otot. Sayangnya, banyak pelaku diet yang justru mengurangi masa otot, bukan mengurangi lemak.
"Begini, kalau lemak berkurang 50 persen, dan masa otot naik 50 persen. Berat badan sama, tapi lingkar pinggang pasti mengecil. Jadi perubahan komposisi tubuh yang harus diperhatikan, bukan berat badan," ujarnya.
Dalam hal pembentukan otot, Phaidon menyarankan untuk pelaku diet melakukan olahraga angkat beban. Tetapi harus diikuti dengan suplai makanan yang sehat dan istirahat yang cukup. Karena sebenarnya pembentukan otot akan lebih maksimal ketika tubuh dalam keadaan istirahat.
Penggunaan suplemen pun sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Namun dianjurkan jika ingin membantu pembentukan otot lebih cepat.
0 komentar:
Posting Komentar