Saat ini, pembicaraan di antara para marketer adalah adanya potensi dari brand untuk bertindak sebagai publisher dan media company, yang langsung menuju kepada pelanggan atau konsumen dalam “perjuangan” untuk mendapatkan perhatian. Ini adalah ambisi yang tinggi dan layak untuk diperjuangkan karena ada tiga hal yang mengubah cara kita menghabiskan waktu dan perhatian.
1 . Mobile
Saat ini, kita sudah bisa mendapatkan banyak informasi dari layar yang lebih kecil . Kita pasti sering membawanya. Alat ini portabel dan dapat terhubung ke Web. Alat ini dapat digunakan untuk menonton video dan memainkan segala macam media serta aplikasi yang saat ini telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia.
2 . Sosial
Social adalah tentang newsfeed. Contohnya seperti Facebook, Instagram, Linked In, Twitter … dll. Semua memiliki sesuatu yang sama : sangat mudah membagikan konten, hanya dengan men-tap dan mengeklik beberapa tombol.
3 . Search
Google terus men-tweak algoritma untuk mendukung konten berkualitas vs link building yang berlebihan dan frase yang mencoba untuk mengelabuinya. Karena itulah permainan di search engine sekarang ini menjadi lebih sulit karena kita harus bermain di aspek kualitas daripada kuantitas.
Gelombang pertama sosial didominasi oleh engagement (keterlibatan) dan bagaimana melakukan engagment yang bisa di-scale. Yang kedua didominasi oleh engagment yang ditambah dengan distribusi konten dan integrasi dengan program marketing.
Untuk sepenuhnya mewujudkan brand sebagai media – pertama-tama kita harus memahami dan mengklasifikasikan konten . Ada lima archetypes atau tipe besar dari konten :
Curated
Perusahaan media selalu menulis informasi terbaik yang disesuaikan untuk audience mereka. Untuk brand, itu tidak berbeda dan merupakan salah satu tempat yang paling praktis untuk memulai. Ambil contoh Tumblr dari IBM Smarter Planet yang memiliki beberapa cerita paling menarik di era teknologi cerdas. Dengan melakukan ini, merek menjadi otoritas pada topik tersebut.
Co- created
Kesalahan terbesar yang sering terlihat pada brand adalah ketika berpikir tentang konten tetapi melupakan bahwa konten dapat menjadi pengalaman yang partisipatif. Sebaliknya, AMC Dead Yourself app yang menggabungkan permainan (mobile + sosial) dan memberdayakan fans untuk membuat gambar yang mereka ambil seperti zombie. Ke mana konten ini akan berada ? tentu Newsfeeds.
Original
Brand sekarang memiliki kesempatan untuk membuat konten asli yang unik – tidak dapat ditemukan di tempat lain. Hal ini memerlukan banyak perencanaan karena konten harus secara alami terhubung ke brand. Original branded content bisa bersifat bermanfaat (utility) atau menghibur atau mungkin keduanya (coba search video Skylanders Boomcast di Youtube ). Hal ini juga bisa dilakukan dengan nada setengah jurnalis.
Consumer Generated
Personal publishing, yang bisa dibilang datang sebelum brand publishing, telah memberdayakan jutaan orang untuk mengirim konten yang tak terbatas ke dalam dunia digital. Konsumen kemudian membuat media rival, rival dari media yang dibuat oleh para profesional, untuk memperkuat brand yang telah ada. Contoh terbaru : Disney Side yang merupakan sebuah kontes konten untuk konsumen mereka.
Sponsored
Bentuk konten yang paling hangat untuk diperdebatkan. Sponsored konten kadang disebut juga “native advertising” atau khusus untuk aplikasi social diistilahkan sebagai : promoted posts.
Sederhananya, ada tiga versi sponsored konten versi tradisional (seperti iklan display) atau paid option dari platform digital seperti Facebook atau Twitter dan sponsored editorial oleh perusahaan media,
sumber : http://darmano.typepad.com
http://startupbisnis.com/lima-jenis-konten-menurut-david-armano-edelman-digital/
0 komentar:
Posting Komentar